Selasa, 02 Juni 2015

Makna Sejarah Candi Borobudur




MAKNA CANDI BOROBUDUR
Bangunan candi Borobudur dibuat dari batu. Sebanyak 55.000 m3 batu tersusun, membentuk salah satu keajaiban dunia. Tinggi bangunan itu sampai ke puncak 42 m lebar dasar 123 m. tegak dan kokoh menjulang ke angkasa. Borobudur adalah saksi sejarah.usianya saat ini telah mencapai 12 abad.
Borobudur adalah lambang suci agama budha. Selain itu juga menjadi lambang kebesaran dan kejayaan raja yang membangunnya.kebesaran sebuah candi menunjukkan kebesaran kekuasaan dan bukti raja kepada agamanya.
Sebagai bangunan suci, Borobudur mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

  • Lambang suci agama budha
  • Monument peringatan dan penghormatan kepada sang budha
  • Tempat menyimpan reliek. Reliek adalah benda-benda suci peninggalan dari sang budha atau para biksu yang ternama.

Borobudur adalah hasil karya putra putri nusantara. Ia merupakan campuran kebudayaan jawa dan hindu-budha. Kebudayaan ini dimulai sejak masuknya pengaruh hindu dan budha yang datang dari india.
Yang mula-mula datang ke bumi nusantara adalah agama hindu yang masuk dan dibawa oleh para brahmana dan kesatria. Pada abad ke-7, di jawa mulai berdiri kerajaan hindu. Candi-candi hindu peninggalan mereka terdapat di dieng dan gedongsanga.
Raja-raja jawa pada masa itu bergelar rakai atau rakaryan. Para rakaryan memerintah sebagai penguasa atas tanah dan hasilnya. Rakyat membayar pajak dan upeti kepada raja.
Kemudian tersebutlah seseorang bernama sanjaya yang berhasil menakhlukkan para rakaryan memerintah sebagai raja yang tidak bergelar rakai. Sanjaya mendirikan kerajaan di medang kamulan. Keturunannya disebut sebagai dinasti sanjaya.
Dalam sebuah prasasti yang diketemukan di canggal, ngluwar, magelang, disebutkan sanjaya merupaka pemeluk agama hindu aliran siwa. Tahun pada prasasti itu adalah 732 M.
Pada prasasti yang bersifat budha, raja-raja yang memerintah di jawa disebut syailendra. Syailendra berasal dari kata “caila” artinya “gunung”, dan “indra” artinya “raja”. Jadi syailendra artinya “raja-raja dari gunung”.
Raja-raja dari syailendra yang pertama adalah sri maharaja panangkaran. Mungkin panangkaran adalah keturunan para rakaryan yang dapat mempunyai kekuasan besar.
Panangkaran adalah pemeluk adama budha dan mempunyai hubungan dengan perajaan sriwijaya di Palembang, Sumatra selatan. Raja-raja sriwijaya pun mengaku keturunan dari syailendra.
Borobudur dibangun saat agama budha berkembang pesat di jawa. Berdasarkan prasasti kelurak di dekat prambanan disebutkan bahwa pada tahun 782 M ada guru dari bangali (india) yang bernama kumaragacya. Ia adalah guru yang mengajarkan agama budha yang sangat dihormati oleh raja dan rakyat.
Pada zaman itu pula, candi-candi budha dibangun seperti yang terdapat sekitar prambanan. Namun candi-candi budha tidak seindah dan semegah candi Borobudur. Selain itu Borobudur menjadi pusat upacara pemujaan. Pada setiap bulan purnama yang jatuh di bulan mei dilangsungkan upacara waisak.
Waisak adalah hari besar agama budha. Waisak adalah moment untuk memperingati:

  •  Kelahiran pangeran sidharta.
  •  Saat pangeran sidharta mendapatkan pengetahuan tinggi. 
  •   Hari wafatnya sidharta sebagai budha cakyamuni.

Pada tahun 1934, diborobudur ditanam pohon bodhi oleh bhiku narada mahatera. Dibawah pohon bodi itulah pangeran sidharta mendapatkan wahyu pengetahuan tertinggi atau wahyu kabudhaan. Pohon bodhi atau ficus religosa di india dinamakan pohon acwata.
Selain sebagai tempat suci bagi agama budha, Borobudur juga merupakan monument kebudayaan bangsa Indonesia. Borobudur termasuk salah satu dari 7 keajaiban di dunia. Jelasnya Borobudur adalah milik seluruh bangsa Indonesia. Bahkan milik masyarakat dunia.
Sebagai monument peninggalan sejarah, Borobudur menjadi pusat penelitian dari mana-mana. Banyak sekali daya tarik Borobudur yang bisa diteliti, misalnya pada seni bangunan, arsitektur,relief-relief yang menggambarkan flora dan fauna pada belasan abad silam. Semuanya sangat menarik.
Oleh karena Borobudur mempunyai nilai yang tinggi, maka haruslah tetap dijaga dan dilestarikan. Usaha restorasi telah berkali-kali dilakukan. Borobudur perlu diwariskan kepada generasi umat manusia yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar